Kamis, 21 September 2017

Pengaman WEB Server dan SSH

untuk tugas mata kuliah sistem kinerja jaringan kali ini kami ingin mengangkat tentang sekuritas dari web server dengan Secure Shell-SSH.
nah,berikut jurnal yang kami gunakan sebagai dasar dari projek percobaan sistem kinerja jaringan yang akan dilakukan :-)

Judul: Penggunaan Secure Shell (SSH) Sebagai Sistem Komunikasi Aman Pada Web Ujian Online
Penulis : Heni Jusuf
Tahun Terbit : 2015
ISSN : 2355-3421
Judul: Uji Kelayakan Implementasi SSH sebagai Pengaman FTP Server dengan Penetration Testing
Penulis : Batara Sakti, Abdul Azis, Afrizal Doewes
Tahun Terbit : 2013
ISSN : 2301-7201
Judul: Real Time Communication with Client/Server Architecture Using Secure Shell Protocol
Penulis : Leeja Joseph, Doniya Jose
Tahun Terbit : 2015
ISSN : 2278-909X
Judul: Membangun Synchronizing Server dengan RSync dan SSH
Penulis : D Tri Oktafian
Tahun Terbit : 2014
Judul: Secure Shell-Its Significance in Networking (SSH)
Penulis : Anoosha Garimella, D.Rakesh Kumar
Tahun Terbit : 2015
ISSN : 2319-4847

My Self

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh 

Hallo Sahaabat…

Salam Para Pejuang 
Nama saya Hidayatunnisa’I, teman-teman biasa memanggil saya Nisa. Lahir pada tanggal 4 Mei 1997 silam di Provinsi Dili, Timur Leste, tapi saya besar di sebuah desa di wilayah Kabupaten Bima, Kecamatan Sape, desa Naru. Dan sekarang saya berusia 20 tahun, sekarang saya kuliah di Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta, di jurusan Teknik Informatika semester 5, Sebelumnya juga saya pernah bersekolah di SMAN 1 Kota Bima, SMPN 4 Sape  dan di SDN No 1 Naru.
Berbicara tentang keluarga, saya dilahirkan dari ibu yang sangat luar biasa, 
dan bapak saya yang tidak kalah luar biasnya, orang tua yang selalu memberikan 
support terbaik kepada saya dan saudara-saudara saya,saya ini anak pertama dari 3
 bersaudara, saya memiliki 2 adik pastinya dan  jagoan semua, yang bernama odzi dan 
Rizqa, yang selalu setia menemani saya disaat kesepian. Heheh. Dan kini sementara waktu
 tidak bersama mereka, karena harus melanjutkan pendidikan saya. (edisi kangen) :D.
 Saya sangat menyangi my family, because for me the family is everything, always there
 when the likes and sorrows

Salah satu hobby saya yaitu traveling atau jalan jalan, itu merupakan hobby saya yang paling saya sukai, saya senang berkunjung ke tempat tempat yang indah terutama alam, disamping itu juga saya senang mengabadikan momen ketika saya berkunjung ke suatu tempat yang indah, dan mengalbumkanya, yang suatu saat nanti bisa dilihat kembali, ketika rasa kangen itu tiba. Heheh :D
Sedikit cerita, pertama kali saya travelling itu di sebuah kota yang tidak terlalu besar, yang berada di jawa timur tepatnya di Kota Kediri, tidak hanya travelling saja tujuan saya melainkan menimba ilmu di Salah satu kampung, yakni kampung inggris. Disana saya memiliki sejuta pengalaman hehe , bertemu teman baru.Hal terindah dalam hidup saya adalah memiliki banyak teman, kenapa ? karena teman itu adalah “PELANGI” bagi saya.. (Lagu kali yaa)
________________________________
Pelangi-pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau dilangit biruuuuu
________________________________

Teman itu adalah syafaat, ”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (maasyaallah)

Wahh ternyata tidak terasa, saat ini jam sudah menunjukan jam 03.51, 20 menit lagi adzan subuh akan dikumandangkan, wooo ngantuknya tak tertahanka. Yaap,  Mungkin sekian perkenalan saya pada postingan pertama blog saya ini, kritik dan saran sangat saya harapkan dari pembaca dan senior-senior yang telah lama dan paham tentang menulis blog yang sekiranya dapat menanggapi dan memberi saran untuk menjadikan blog ini menjadi lebih baik lagi. 

Sabtu, 19 Desember 2015

LKMM PRA-TD 2015


Resume Materi 11,12,13 Desember 2015


STT-PLN JAKARTA



MATERI I
JUDUL           : PERSEPSI
MODERATOR  : ARIF IRADAT
PEMATERI      : NANDA ISWANTO

"PERSEPSI"

Persepsi merupakan cara pandang terhadap suatu masalah.
Faktor yang mempengaruhi persepsi :

1. Sudut pandang
2. Kelengkapan data
3. Tingkat pendidikan
4. Lingkungan
5. Penarikan kesimpulan

Komponen persepsi :

1. Karakteristik yang mempersepsikan
2. Karakteristik yang dipersepsikan

Bentuk dan kegagalan persepsi :

1. Kesalahan Astribusi : Proses internal dalam diri untuk memahami penyebab
2. Efek Halo : Merujuk pada fakta bahwa kita membentuk kesan menyeluruh
3. Stereotip : Mengeneresasikan orang - orang
4. Prasangka : Kekeliruan persepsi
5. Gegar Budaya : Kemampuan tidak bisa menyesuaikan diri





MATERI II
JUDUL           : MENDENGAR AKTIF
MODERATOR  : JONTARIO ZAINUDIN 
PEMATERI      : DANU PUTRA ANUGRAH 

MENDENGAR AKTIF

Mendengar aktif  adalah berusaha benar-benar memahami apa yang ingin disampaikan oleh lawan bicara. Tujuan mendengar aktif terpusat pada siapa yang Anda dengarkan, meskipun di dalam kelompok atau perorangan, dengan tujuan untuk mengerti apa yang ia katakan. Aksi di dunia nyata bahwa 20% kita berbicara dan 80 % kita mendengar.

Ada tiga hal yang harus Anda lakukan jika Anda ingin menjadi seorang active listener, yaitu :
 1) Targetkan dapat melakukan paraphrasing (mengulang pesan dengan kata-kata sendiri);
 2) Mengecek kembali (perseption check), ini penting dilakukan agar persepsi kita pas dengan yang dimaui pengirim; dan 
3) Behaviour discription (gambaran perilaku sender), maksudnya adalah agar kita bisa menilai apakah sang pembicara saat itu sedang marah atau hanya bercanda saat mengeluarkan suatu statemen sehingga kita dapat menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si pengirim. 

Pada dasarnya ada 6 unsur mendengarkan secara aktif, yakni hearing, understanding, remembering, intrepreting, evaluating, responding. 

Tata cara pendengar yang baik:
1. Ketahui objeknya
2. Penyesuaian gaya bahasa
3. Antisipasi distorsi
4. Pahami umpan balik

PEMBICARA YANG BERKELAS DAN PENDENGAR YANG BAIK

Pendengar yang positi itu :
- Kejelasan
- Terbuka
- Lengkap
- Singkat
- Ketepatan
- Tidak bicara semua (langsung pada intinya)



MATERI III
JUDUL           : BERFIKIR KRITIS 
MODERATOR  : FIRMAN GIRI FEBRIYANTO 
PEMATERI      : RIDHO NOFANDRI 

"BERFIKIR KRITIS"

Berfikir kritis adalah proses aktifnya otak dalam mengolah informasi yang diterima, menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan.

Kritis adalah kemampuan untuk menyerap berbagai argumen kemudian mengolahnya menjadi sebuah pendapat kritis.

Berfikir kritis suka mempertanyakan sesuatu, selalu ingin tahu, tidak mudah percaya.

Ø  Peran mahasiswa :

1. Agent of change
2. Iron stock
3. Social Control

Ø  Tujuan berfikir kritis adalah untuk menjamin sejauh mungkin tindakan seseorang.
Berfikir kritis :

1. Sering menggali fakta
2. Memilih alternatif

Kegiatan akal budi untuk memutuskan suatu secara intelektual :

1. Terpengaruh emosi
2. Ambigu
3. Data tidak sesuai
4.Over generalis


MATERI IV
JUDUL           : AKU (AMBISI, KENYATAAN, USAHA)
MODERATOR  : ERMAN TRI MARGA Y
PEMATERI      : MUHAMMAD MAKHATHIR

"AKU"

Ambisi ialah keinginan besar untuk mengejar sesuatu

Faktor lahirnya ambisi :
1. Ada rasa untuk kenikmatan
2. Ketentraman
3. Kehangatan
4. Kecitraan
5. Kekuasaan.
6. Ketenaran
7. Keberhasilan

BAGAIMANA CARA MENUMBUHKAN AMBISI TERSEBUT???

 
1. Dari analogika (niat) berpatokan terhadap ambisi
 2. Tentukan kapan mau kerja
 3. BEkerja samalah dengan mereka yang dapat membantu kamu dalam mencapai ambisi tersebut
 4. Eksplarasi gagasan
 5. Berppikir positif


Kenyataan berarti realita sebenarnya. atau merupakan pendukung atau pun sebaliknya , sehingga sanggup menerima kenyataan.

ada dua faktor: Internal (Keyakinak, kesanggupan, kecenderungan pribadi, dll). Eksternal (kondisi dan lingkungan)


Usaha ialah tindakan nyata yang menggunakan tenaga, pikiran untuk mewujudkan suatu tujuan.

Ada 2 macam usaha yaitu:

1. Reaktif : usaha yang terjadi tanpa adanya ransangan dari pihak lain.

2. Proaktif : Adanya ransangan dari pihak lain.



MATERI 
JUDUL : PENGENALAN DIR
MODERATOR  : WAHID PERMATA
PEMATERI      : HERMAN BEDI AGTRIADI, S.Si, M. Kom

"PENGENALAN DIRI"

Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap.  Namun kecenderungan seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri.  Sejauh mana kepribadian  terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi. 


Untuk itu penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang  sudah mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal dirinya.  Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri.  Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.
  
Pengertian 

Menurut John Robert Powers (1977),  konsep diri adalah ‘kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku’ Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman akan dirinya semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupannya.

Tujuan
Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan :
·         Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya. 
·         Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain.


Mengapa Konsep Diri Diperlukan

Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap kepada orang lain. Perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat merupakan faktor yang  menentukan, dengan demikian ‘konsep diri’ seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan.

Proses Pembentukan Konsep Diri

·         Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri, namun konsep diri mulai berkembang sejak lahir dengan melalui proses penginderaan (sensation) dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, sakit, disenangi, atau ditolak membentuk konsep dasar bagi perkembangan konsep diri dimasa yang akan datang.
·         Pengetahuan, harapan, dan penilaian yang membentuk konsep diri terutama hasil interaksi dengan orang lain. Orang tua merupakan figur yang paling berperan dalam pembentukan  konsep diri seseorang. Adapun teman sebaya merupakan figur kedua setelah orangtua yang mempengaruhi terhadap konsep diri dan masyarakat yang juga berperan dalam pembentukan konsep diri. 
·         Faktor yang penting dalam pembentukan konsep diri adalah melalui belajar.  Karena konsep diri merupakan produk belajar, permasalahan yang timbul selama proses belajar dapat mengganggu perkembangan konsep diri.  Permasalahan umum yang muncul yaitu, mendapat umpan balik yang tidak tepat dan umpan balik yang tidak konsisten.
Konsep diri mencakup 3 aspek, yaitu :
(1) pengetahuan,
(2) harapan diri,
(3) penilaian diri.

Pengetahuan :

Adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :

        1.  Identitas formal
       2.  Kualitas pribadi
       3.  Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain
       4.  Ekspresi verbalnya ‘saya adalah …………….. ‘

Harapan :

       1.   Merupakan idealisme mengenai diri seseorang
       2.   Karakteristik pribadi
  3.   Merupakan tujuan dari proses pembentukan jati diri seseorang
       4 . Ekspresi verbalnya  ‘saya seharusnya dapat  menjadi …………..’.

Penilaian diri :

Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’  dengan harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘.  Hasil perbandingan ini menjadi gambaran atas penghargaan diri sendiri :

·         Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan terhadap dirinya. 
·         Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri.


Konsep Diri Negatif Dan Positif
Pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri bisa berada diantara 2 titik, yaitu ; konsep diri negatif sampai konsep diri positif. Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah kemana.

                  Konsep diri  ( - ) ------------------------------> Konsep diri ( + )

Konsep diri negatif :
Seseorang dikatakan memiliki konsep diri negatif, apabila :

1.Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.

2.  Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau
terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif)  tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’. 

3. Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya  dari pada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.

Konsep diri negatif dapat menimbulkan penilaian diri yang negatif pula, dimana seseorang merasa sebagai pribadi yang ‘baik’.  Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri sendiri, harapan-harapan yang tidak realistik dan terlalu tinggi, dan rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri.

Konsep diri positif :
Seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :
1.     Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan kelemahan dirinya 
2.     Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa 
3.     Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang dianggap merugikan.
Ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan  yang cukup luas tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat.

Perubahan Konsep Diri dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Perubahan konsep diri :
Seperti telah diuraikan di atas, konsep diri merupakan informasi tentang diri seseorang, dan lebih bersifat subyektif.  Dalam konsep diri memuat perkiraan mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk bisa mewujudkannya.  Perkiraan tersebut sebenarnya bisa negatif atau kurang tepat, dan seseorang dapat mengubahnya sehingga menghasilkan konsep diri yang baru dan menyenangkan.

Tahapan untuk mengubah konsep diri sebagai berikut 
Ø  Tetapkan perubahan yang akan dicapai
Ø   Dapatkan umpan balik dari orang lain
Ø  Perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
Ø   Perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri

Penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari :
Dalam bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang berbeda-beda.  Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri, antara lain :
     Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya
      Pandai mengendalikan diri      Tenggang ras  Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya
Contoh :
Ø  Mengambil keputusan tanpa mempelajari dan mempertimbangkan kenyataan yang sesungguhnya akan berakibat keputusan yang diambil kurang tepat.  Dengan kata lain orang yang mempunyai konsep diri positif akan  mengambil keputusan tanpa emosional.
Ø   Orang yang mempunyai sifat ‘mau menang sendiri’ (egois) tidak mau merubah diri untuk tidak egois.  Orang tersebut tidak mampu merubah dirinya atau merubah konsep dirinya yang negatif.
Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan jati diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya.  Kemudian mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan.  Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif.  Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya mempunyai hak dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar haK orang lain.  Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing.  Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya.  Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain.  Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki percaya diri : lebih baik bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian diselesaikan, daripada diam menerimanya  dengan bersungut-sungut di belakang (ngomel).


MATERI VI
JUDUL           : PENGEMBANGAN DIRI
MODERATOR  : DIANA KUSUMA ASTUTI 
PEMATERI      : SERA LIUNARY MOERNI, ST 


Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri. Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu :
1.     ia mau berubah,
2.    ia harus berubah,
3.    ia dapat berubah.
Oleh karena itu pengembangan diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk berubah.(CHANGE)
Berkaitan dengan pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan, kekurangan, kebutuhan, dan keunikan dirinya. Selanjutnya perlu dipikirkan  beberapa hal berikut :
1.     Dengan cara bagaimana akan memanfaatkan kekuatan kelebihan ?
2.    Dengan cara bagaimana kekurangan dapat diatasi ?
3.    Peluang apa saja yang dapat digunakan untuk memanfaatkan kelebihan dan mengatasi 4. kekurangan ?
4.    Hambatan apa yang akan dijumpai dalam memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan?
Berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan maka yang perlu diperhatikan :
1.     Fokuskan pada kelebihan bukan pada kekurangan.
2.    Sikap terhadap kekurangan :
3.    Fokuskan pada kekurangan yang menimbulkan dampak negatif besar dan memang mungkin untuk dirubah.
4.    Janganlah merisaukan kekurangan yang memang tidak dapat diubah, imbangilah dengan melihat dan mengembangkan kelebihan anda.
5.    Jangan terlalu merisaukan kekurangan kecil yang tidak berdampak dalam kehidupan anda.
PENETAPAN TUJUAN
Berkaitan dengan perumusan tujuan tertentu, perlu diperhatikan beberapa karakteristik yaitu:
1.     Bermakna pribadi, sebaiknya mempunyai arti bagi diri seseorang. Tidak untuk menyenangkan orang lain.
2.    Realistik, Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan ada kemungkinan untuk mencapainya.
3.    Jelas dan rinci, tujuan yang luas dan abstrak tidak akan mengarahkan orang pada tujuan yang akan dicapai.
4.    Menantang, memerlukan usaha untuk mencapainya.
5.    Beresiko sedang, kemungkinan tercapainya lebih besar daripada kemungkinan gagalnya.
6.    Dapat diukur, ada kriteria ukuran keberhasilannya.
7.    Mempunyai batasan waktu.

MANAGEMENT DIRI
Anda sudah mengenal diri, dan anda sudah menetapkan tujuan ?. Akankah tujuan tersebut tercapai kalau anda senantiasa tidak mempunyai waktu untuk mencapainya, jika anda senantiasa mengalahkan tujuan tersebut untuk mengerjakan aktivitas lain ?.
Prinsip dalam management waktu adalah  “ Dahulukan yang utama dan anda harus berani memutuskan mana-mana saja yang utama”.



MATERI VII
JUDUL           : SASARAN, RESIKO, KONSEKUENSI
MODERATOR  : ELZA BELINDA 
PEMATERI      : LUTFI MAULANA


1.     S.R.K ( Sasaran, Resiko, Konsekuensi )
       Sasaran à sesuatu yang ingin dicapai baik secara individu maupun kelompok.
>  Tahap – tahapnya :
-          Persiapan yang matang.
-          Pelaksanaan.
-          Evaluasi.
>  Gangguan terhadap sasaran :
-          Menurunnya motivasi.
-          Pengaruh dari luar.
-          Berubahnya keadaan lingkungan.
>  Strategi – strategi :
-          Spesifik.
+ Apa.
+ Kenapa.
+  Dimana.
+  Siapa.

-          Measurable ( bisa diukur ).
+  Untuk menentukan sudah tercapai atau belum.
+  Untuk mengontrol pencapaian tujuan.

-          Attainable.
-          Relevant.
-          Time-bound.
·         Resiko à kemungkinan yang akan muncul dari perbuatan yang dilakukan.
>  Manajemen resiko antara lain :
-          Identifikasi ancaman.
-          Identifikasi penyebab ancaman.
-          Tentukan resiko.
-          Tentukan langkah antisipasi.
>  Apa yang kita lakukan pada resiko negatif :
-          Menghindari.
-          Menghadapi.
-          Menerima.
-          Dibagi-bagi. Jadi tidak dilakukan sendiri.
>  Apa yang kita lakukan pada resiko positif :
-          Diexploit / dimaksimalkan penggunaannya.
-          Share.
-          Entrance / meningkatkan.
-          Accept / menerima.

·         Konsekuensi à akibat yang harus kita terima dari perbuatan yang kita lakukan.
>  Cara mencegahnya adalah :
-          Tuliskan apa yang menjadi sasaran anda.
-          Komitmen untuk konsistensi pada sasaran.
-          Motivasi = menjaga semangat terhadap sasaran anda.
-          Rencana cadangan = rencana antisipasi resiko.
-          Do the best = penyesalan berkurang ketika gagal.
-          Evaluasi = sebagai system kendali untuk memperbaiki kinerja.
-          Jangan lupa berdoa juga.
-          Positif thinking.

2.     Pengendalian Diri
        Tindakan memahami cara yang disukai dalam melaksanakan pekerjaan.
        Cara memahami diri :
+  Siapa diri kita.
+  Mengapa kita beraksi seperti yang kita lakukan.
+  Mengetahui kekuatan kita.
+  Mengetahui kelemahan kita.
+  Dan jangan lupa kalau kita sebagai manusia diciptakan unik. Heheh.
     Ada 4 tipe karakteristik :
Ø Sanguinis : percaya diri tinggi.
§  Emosi  :   -  suka berbicara.
          -  menghidupkan pesta.
          - selera humor baik.
          - penuh semangat / ekspresif.
§  Dalam pekerjaan  :   - suka relawan.
   -  kreatif.
   -  inovatif, antusiasme.
   -  mulai dengan cemerlang.
§  Kelemahan  :  - terlalu banyak bicara.
     -  mementingkan diri sendiri.
     - tidak dewasa.
     - pelupa, tidak tertib.
     - bukan pendendam.
Ø  Koleris : menyukai hal yang baru / berjiwa pemimpin.
§  Emosi  :  - berbakat pemimpin.
         - dinamis, aktif.
         - tidak emosional.
         - bebas, mandiri.
         - tegas.
§  Dalam pekerjaan  :  - berorientasi target.
  -  melihat seluruh gambaran.
  -  menekankan pada hasil.
  -  terorganisasi baik.
  - bergerak cepat dan bertindak.
§  Kelemahan  :  - pekerja keras.
     -  cenderung memperalat orang lain.
     -  kurang bisa minta maaf dan tidak sabaran.
Ø  Melankolis : tertata hidupnya / punya jadwal sendiri.
§  Emosi  :  - analitis.
         -  suka berkorban.
         - serius dan tekun.
         - menghargai keindahan.
         - musical, berbakat dan kreatif.
         - mendalam dan penuh pikiran.
§  Dalam pekerjaan  :  - berorientasi jadwal.
  -  perfeksionis.
  -  sadar perincian.
  -  ekonimis, teratur dan rapi.
§  Kelemahan  :  -  suka murung dan tertekan.
     -  merasa bersalah.
     -  merendahkan diri sendiri.
     -  pendedam.
     -  suka mengkritik orang lain.
Ø  Plekmatis : suka damai, santai.
§  Emosi  :  - kepribadian rendah hati.
         -  mudah bergaul , santai.
         -  diam, tenang.
         -  sabar, hidup konsisten.
         -  pintar menyembunyikan emosi.
         -  tenang tapi cerdas.
§  Dalam pekerjaan  :  - bercakap dan mantap.
  -  damai , mudah sepakat..
  -  menjadi penengah masalah.
  -  menghindari konflik.
  -  menemukan cara yang mudah.
§  Kelemahan  :  -  tidak antusias.
                   -  cenderung melawan perubahan.
                   -  tidak berorientasi tujuan.
                   -  lebih suka menonton.
                   -  terlalu pemalu dan pendiam.
                  - malas dan tidak peduli atau cuek.

3.     Pengembangan Diri
·        Meningkatkan potensi diri.
·        Progress.
·        Meminimalkan kekurangan.
ü  Waktu à konstan.
-          Seluruh rangkain saat ketikan proses berlangsung
-          Intervak saat kejadian.
-          Lama berlangsungnya suatu kejadian.
Ø  Pengaturan waktu yang buruk :
-          Jadwalnya ditentukan orang lain.
-          Menghadiri acara yang tidak penting.
-          Suka menunda pekerjaan.
-          Melakukan pekerjaan dalam kondisi yang mendesak.
-          Menghabiskan wakut untuk having fun.
-          Banyak masalah yang tertunda penyelesaiannya.
ü  Visi à kemampuan untuk melihat harapan / cita-cita.
Ø  Ciri – ciri :
-          Apa yang kita imajinasikan dan pikirkan.
Memberikan -          Suatu ekspresidari harapan.
Ø  Langkah - langkah  :
-          Mengapa saya ada ?
-          Apa keunggulan / kelebihan saya ?
-          Mau apa saya hidup didunia ?
-          Mau jadi apa saya kelak ?
Ø  Urgensi visi :
-          Mendorong untuk berpikir lebih mendalam tentang hidup anda.
-          Menjelaskan hal-hal yang benar-benar penting untuk anda.
-          Mengarahkan visi untuk hidup anda.
-          keterarahan hidup anda.
ü  Misi
Ø  Langkah-langkah yang anda yakini kebenarannya untuk mencapai visi anda.
Ø  Ciri – ciri :
-          Luhur.
-          Jelas.
-          Mengarah ke visi anda.
Ø  Goal setting :
-          spesifik.
-          Measurable.
-          Achievable.
-          Relevant.
-          Time-bound.

4.     Pribadi & Organisasi.
·         Ide yang dikerjakan bersama-sama dalam 1 tujuan demi tercapainya gol.
·         Suatu kelompok yang terstruktur dengan tujuan dan visi misi yang sama.
·         Komponen :
Ø  Tujuan.
Ø  Visi.
Ø  Misi.
Ø  Leader.
Ø  Follower.
Ø  Struktur yang jelas.
Ø  Landasan.
·         Sudut pandang organisasi :
Ø  Tempat aktifitas administrasi dan manajemen.
Ø  Input à proses à output.
·         Dasar – dasar :
Ø  Penentuan tujuan organisasi.
Ø  Struktur organisasi.
Ø  Pembagian kerja.
Ø  Departementalisasi.
Ø  Pelimpahan wewenang dan pendelegasian.
Ø  Koordinasi.
Ø  Rentang kendali.
·         Struktur organisasi :
Ø  Formal
Ø  Informal

MATERI VIII
JUDUL           : BERFIKIR KRITIS
MODERATOR  : FIRMAN GIRI FEBRIYANTO
PEMATERI      : RIDHO NOFANDRI 

Berfikir Kritis
Peran Mahasiswa :
1.      Agent Of Change
2.      Iron Stock
3.      Social Control

Berfikir : proses aktifnya otak dalam mengelola

Berfikir kritis : mode berfikir-mengenai hal hal
Ciri ciri orang suka berfikir kritis : suka mempertanyakan sesuatu,selalu ingin tahu,tidak mudah percaya

Berfikir gegabah : suatu pemikiran yang tergesa gesa

Sumber informasi : informasi sebagai data yang telah diproses

Motivator : pendorong

Fasilitator : seseorang yang membantu sekelompok

Persepsi -> pola pikir -> keputusan

Mendengar -> berfikir -> mental -> berbicara -> bergerak


HIDUP MAHASIWA !!!
INFROMATIKA , SATUUUUUUU !!!


SEKIAN